PENDAHULUAN
1. Dasar Pemikiran
Haid (menstruasi) adalah periodic melalui vagina yang terjadi dengan pelepasan mukosa uterus (endrometrium). Dalam masyarakat, menstruasi disebut “datang bulan”. Hal ini terkait dengan lama siklus menstruasi (Latin : mensis = bulan) secara rata-rata adalah 28 hari. Pada perempuan yang sehat siklus dapat bervariasi sekitar 21-35 hari dan berhenti pada masa menopause pada usia sekitar 45-50 tahun. Normalnya haid berlangsung sekitar 4 hari dengan variasi 3-7 hari dan jumlah darah yang keluar setiap haid sekitar 35 ml.
Gangguan menstruasi dapat diakibatkan oleh berbagai factor, antara lain hormonal pada hipotalamus hipofisa, gangguan pada ovarium dan gangguan pada rahim.
2. Tujuan Umum Pembuatan Makalah
Dengan pembuatan makalah ini mengharapkan khususnya perempuan untuk memahami bagaimana siklus menstruasi, gangguan yang dialami. Agar nantinya mereka mengetahui dan lebih memahami akan dirinya sebagai perempuan. Agar disaat menstruasi dia sudah paham apa yang terjadi pada dirinya.
3. Tujuan Khusus Makalah
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan perempuan mengetahui dan lebih memahami gangguan yang dialami saat menstruasi.
4. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang gangguan-gangguan haid, factor-faktor penyebabnya dan cara penanganannya.
PEMBAHASAN
GANGGUAN HAID
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan
a. Hipomenorea
Hipomenorea ialah perdarahan haid yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya.
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah miomektomi “pengambilan sarang mioma saja tanpa pengambilan uterus”), pada gangguan endokrin, dll. Kecuali jika ditemukan sebab yang nyata, tetapi terdiri atas menenangkan penderita.
b. Hipermenorea
Hipermenorea ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (normal = 3-7 hari) atau lebih lama dari normal ( lebih dari 8 hari).
Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktitas yang terganggu, polyendometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid. Pada gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasannya pada waktu haid.
Terapi hipermenorea pada mioma uteri niscaya tergantung dari penanganan mioma uteri, sedang diagnosis dan tetapi poliendometrium serta gangguan pelepasan endometrium terdiri akan kerokan.
2. Kelainan Siklus
a. Polimenorea
Siklus haid normalnya (28-35 hari) namun pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti (pertumbuhan/ jumlah darah air lendir yang berlebih di suatu organ tubuh) ovarium karena peradangan endometriosis.
Siklus yang terjadi normal menjadi pendek, gejala umum biasanya dis
Babkan pemendekan stadium sekresi (stadium sekresi = endometrium sudah tertimbun glikogen dan kadar yang dipersiapkan sebagai makin untuk telur yang telah dibuahi) karena carpus luteum mati, sering terjadi karena disfungsi ovarium pada climacterium (masa peralihan menjelang akhir keaktifan reproduksi pada wanita), pubertas, penyakit TBC.
Kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan :
• Stadium proliferasi pendek
Stadium intermentrium, berlangsung hari ke-5 haid sampai hari ke-14 haid.
• Stadium sekresi pendek
Endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
Terapi : stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan oestrogen-progesteron.
b. Oligomenorea
Disini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjang siklus lebih dari 3 bulan hal itu sudah mulai dinamakan amenorea, sering terdapat pada wanita henis.
Oligomenorea yang menetap dapat terjadi dari :
• Perpanjangan stadium folikuler
• Perpanjangan luteal
• Kedua stadium di atas menjadi panjang
Kalau siklus sekonyong-konyong menjadi panjang maka disebabkan oleh :
• Pengaruh psikis
• Pengaruh penyakit TBC
Pada umumnya oligomenorea yang ovulator tidak memerlukan terapi kalau mendekati minore maka dapat diusahakan mengadakan ovulasi.
c. Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Amenorea dibagi menjadi 2 macam, yaitu ;
1. Amenorea primer
2. Amenorea sekunder
• Amenorea Primer
Apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah mendapat haid.
Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk mengetahui sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui seperti kelainan kongnital dan kelainan-kelainan genetik.
• Amenorea sekunder
Ialah hilangnya haid setelah menarche.
Adanya amenorea sekunder lebih menuju pada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita seperti gangguan-gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dll.
Terapi amenorea sangat tergantung pada etiologi banyak pemeriksaan dapat membantu kita mencari etiologi amenorea anataranya : smears (sex choromatin), pemeriksaan rontgen (selia tursia), EEG, BMR, dll.
Terapi ;
Terapi diberikan menurut etiologi.
Secara umum dapat disebut ;
1. Hormon-hormon untuk menjelang ovulasi
Cloiniphin : merangsang hypothalamus gonodotropin sebagai substitusi terapi mengadakan rebound pheriomen dengan hormon progestin, oral pills.
2. Iradiasi dari ovarium
3. Thyroid : kalau ada hypofungsi glithyroidea
4. Kesehatan umum harus diperbaiki
Amenorrhoe karena TBC tidak usah diobati.
3. Peredaran Diluar Haid
Yang dimaksud disini ialah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan itu tampak terpisah dan dapat dibedakan dari haid, atau 2 jenis perdarahan ini menjadi satu yang pertama dinamakan metroragia yang kedua menometroragia dapat disbabkan oleh kelainan organic pada alat genital atau kelainan fungsional.
• Sebab-sebab Organik
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada :
a. Serviks uteri seperti polypus servisis uteri, erosia poarsianis uteri, ulkus pada parsia uteri karsinoma servivis uteri
b. Karpus uteri seperti polip endometrium, abortus iminens, abortus sedang berlangsung, abortus onkopletus, mola hidatidosa, kariokarsianoma subin valusia uteri, karsinoma korporis uteri, sarkanoma subin valusia uteri, karsinoma korporis uteri, sarkanoma uteri, Miami uteri
c. Tuba fallopi→seperti kehamilan etopik terganggu radang tuba, tumor tuba
d. ovarium→seperti radang ovarium
• Sebab Fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic dinamakan perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur anatara menarche dan menopause. Tetapi kelainan lebi sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Perdarahan tersebut antara lain :
- Perdarahan ovulator
- Perdarahan anovulator
4. Gangguan Lain Yang Berhubungan Dengan Haid
a. Dismenorea
Dismenorea adalah rasa nyeri menjelang dan selama menstruasi yang disebabkan prostaglardin erangsang kontraksi otot rahim sehingga menimbulkan rasa nyeri di perut, pinggang samoai kaki. Prostaglandin juga merangsang kontraksi otot pembuluh darah di kepala sehingga menimbulkan sakit kepala dan kontraksi otot polos pada saluran pencernaan sehingga menimbulkan mual-mual da mencret-mencret.
Dismenorea dibagi 2 macam :
1. Dismenorea primer
Adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata.
Dismenorea primer terjadi bebrapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus berjenis anovalayoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri timbale balik tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam.
Faktor penyebab dismenore primer :
Factor kejiwaan
Factor konstitusi
Factor endokrin dll
2. Dismenorea sekunder
Disebabkan oleh kuman ginekalogik (salpingitis, kranika, endometriosis, adenomiosi,uteri, stenosis servisis uteri dll)
3. Premenstrual tension (tegangan prahaid)
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid dating. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamma.
Faktor yang memgang peranan terjadinya premenstrual tension ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone dengan akibat penambahan antara estrogen dan progesterone dengan akibat penambahan berat badan dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan hormonal rupanya terdapat efisiensi luteal pengurangan produksi progesterone.
b. Vicarious menstruation
Terjadinya perdarahan ekstra genital dengan internal periodic yang sesuai dengan siklus haid. Tempat perdarahan yang paling sering dijumpai ialah mukosa hidung berupa epistaksis dapat juga terjadi pada berbagai alat seperti lambung, usus, paru-paru, mamma, kulit.
Penanganan dapat dilakukan apabila pada alat yang bedarah adalah kelainan yang dapat diangkat atau diobati.
c. Mittelschmerz
Adalah nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid pada saat ovulasi rasa nyeri dapat disertai atau tidak disertai dengan perdarahan yang kadang-kadang sangat sedikit berupa getah berwarna coklat.
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang tidak menjalar dan tidak disertai mual atau muntah.
d. Mastalgia
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid sebabnya edema dan hiperremi karena peningkatan relative dari kadar estrogen.
Terapi biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedangkan mastalgia keras kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehari secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan penderitaan
PENUTUP
KESIMPULAN
Gangguan haid khusunya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid terdiri dari :
a. Hipermenorea
b. Hipomenorea
2. Kelainan siklus :
a. Polimenorea
b. Oligomenorea
c. Amenorea
3. Perdarahan diluar haid :
a. Metroragia
b. Menometroragia
4. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid :
a. Dismenorea
b. Premenstrual tension
c. Vicarious menstruation
d. Mittelschmerz
Secara umum gangguan haid terjadi karena pengaruh hormone-hormon yang ada dalam tubuh kita seperti hormone estrogen dan progesterone.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohajo.
Mariam Siti. 2006. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Remaja. Yogyakarta.
Maimunnah Siti. 2006. Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta :EGC
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar