Senin, 31 Mei 2010

MeNgADU



kEriNduanKu.............


Jika malam kelam aku suka melihat di atas langit….
Indahnya bintang yang berkelap-kelip dengan sejuta sinarnya…
Orang bilang, lihatlah ke atas….
Itulah bintang yang paling terang menyinari buminya…
Itulah ayahmu nun jauh disana di pangkuanNya……..
Setiap malam kupandangi……
Ku coba mengucap tetang kerinduanku……
Menceritakan tetang semangatku yang berapi-api…
Tentang bintang, tentang impian, cita-cita dan harapanku..
Aku haus akan motivasi serta dukungan..
Aku haus tentang akan kepercayaan dan kebanggaannya…
Oh.., aku sadar beliau telah jauh dariku..
Meninggalkanku di kala itu……
Oh, plu… bagaimanakah aku akan mengucap?
Ku bawa kemana kah galauku ini?
Aku hanyalah aku…
Bagai sebatang pohon yang berusaha tegak dengan segala kekokohannya..
Namur bergetah, inilah kodratku…
Kali ini jiwaku pilu diriku bunda..
Ku ceritakan pada siapa setiap derat jiwaku..
Siapakah yang dapat ku percaya dan mempercayai aku...
Aku hanya berharap, adalah seberkas sinarNya menyinari semua ini..
Memberikanku motivasi, membuatku belajar kokoh..
Menjadikanku sukses dan penuh arti bagi orang lain..

By : Lia. Yogyakarta, 01 April 2010 jam 22:57 WIB
TITLE : kerinduan

Ya Rabbi jadikanlah semua hal menjadi Sinergi positif






Hari berawal dari pagi..
Ya Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang
Saat ini kami sambut hari ini seraya berserah diri padaMU..
Wahai penggenggam jiwa pelembut hati eratkan tali persaudaraan diantara kami
Sehingga setiap kebersamaan menjadi sinergi positif
Yang menghasilkan kekuatan dahsyat dalam membangun kemaslahatan bagi kami..
Jauhkan kami dari sifat iri, dengki dan mementingkan diri sendiri serta perangai yang tidak terpuji..
Semoga dengan datangnya pagi ini memberikan perubahan bagi kami untuk menjadi lebih baik..
Membuka mata hati kami akan menambah rasa syukur padaMU atas apa yang telah Engkau berikan..
Jadikan kami orang yang pandai bersyukur seterang sinar mentari yang ENGKAU terbitkan..amin.. barakallahufinkum..


KU HIRUP NAFASKU DALAM-DALAM



Ku hirup nafasku dalam-dalam…
Ku arahkan bola mataku ke atas kutulikan telingaku
Namun air mataku menetes tetap menetes
Ketiadaan
Pintu hatiku kutulikan telinga dan keberadaan
Dan
Menghilangkan sendiri telah pergi
Ya Allah jadikanlah kami termasuk orang-orang yang beruntung
Kau tempatkan kami semua di surgaMu
Biarkan kelak kami berkumpul
Ya Allah...
Semua seakan mencekam seakan lengang
Sungguh tak tahu gamar jadi pula sesatu
Ku coba buka hatiku..ku tulikan hatiku ku butakan mataku...
Rindu pula seakan mendalam..
Namun tak fahamkan
Tulikan telinga dan keberadaan cinta........
Hanya rasa nak fahamkan serta cakapkan semua seisi hati
Tak nak menulis dengan pena menari-nari dengan tinta warna-warni
Mencari pula guratan mencari makna
Nak cakap tentang sang jiwa ..tuk kisah yang berlembar-lembar
Ku tatap pula langit seakan kelap-kelipnya cakap padaku
Tegarlah, bersabarlah, yakinlah, kuatlah, kau tak rapuh!!!
Senyumlah dengan senyum tulusmu, berdirilah, kau pasti kuat!!
DIA selalu bersamamu, menemanimu di setiap langkahmu!!
Menjadi tempat celotehmu di setiap sepertiga malam terakhirmu!!!
Bersujudlah, berdirilah!!
Ku tatap pula langit, nun jauh pula disana ada rasa rindu pula serta cinta yang ada untukku.
Ku hirup nafasku dalam-dalam.................

By : Lya

kalor jenis logam, gimana caranya??? ini akan segera terjawab! ^_^

PENENTUAN KALOR JENIS LOGAM


Tujuan :
1. Mahasiswa dapat menentukan kalor jenis dari beberapa logam, seperti besi, aluminium dan seng.

Dasar Teori :
Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal.Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu tempat ke yang lain. Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur. sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena temperaturnya. Satuan kalor adalah kalori dimana, 1 kalori adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur 1 gr air dari 14,5 C menjadi 15,5 C. Dalam sistem British, 1 Btu (British Thermal Unit) adalah kalor untuk menaikkan temperatur 1 lb air dari 63 F menjadi 64 F.
1 kal = 4,186 J = 3,968 x 10-3 Btu
1 J = 0,2389 kal = 9,478 x 10-4 Btu
1 Btu = 1055 J = 252,0 kal

Pada kesetaraan mekanik kalor :
Dari konsep energi mekanik diperoleh bahwa bila gesekan terjadi pada sistem mekanis, ada energi mekanis yang hilang. Dan dari eksperimen diperoleh bahwa energi yang hilang tersebut berubah menjadi energi termal.
Dari eksperimen yang dilakukan oleh Joule (aktif penelitian pada tahun 1837-1847) diperoleh kesetaraan mekanis dari kalor :
1 kal = 4,186 joule

Kapasitas kalor (C) : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari suatu sampel bahan sebesar 1 Co.
Q = C T
Kapasitas panas dari beberapa benda sebanding dengan massanya, maka lebih mudah bila didefinisikan kalor jenis, c :
Kalor jenis, c : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari 1 gr massa bahan sebesar 1 Co.
Untuk menaikkan suhu suatu zat dieperlukan kalor. Banyaknya kalor yang diperlukan :
1. Berbanding lurus dengan massa (m) zat yang dipanaskan.
2. Berbanding lurus dengan kenaikan suhu (T)
3. Tergantung pada jenis zat.
Q = m c T
Menentukan salah satu variabel dari rumus kalor
a. menentukan jumlah kalor
b. menentukan massa
c. menentukan kalor jenis zat
Keterangan :
Q = Jumlah kalor yang dilepas/terima (J) atau (kal)
m = massa zat (kg)
ΔT = perubahan/ kenaikan suhu (ºC) atau (K) ---> ΔT = T2-T1 =Tt – To
c = kalor jenis zat (J/kgºC)
Satuan SI : Joule
1 J = 0,24 kal, 1 kal = 4,2 J
Perpindahan kalor :
a. konduksi (hantaran) : tanpa perpindahan partikel (ex. besi dipanaskan)
b. konveksi (aliran) : disertai perpindahan partikel (ex. pd zat cair dan gas)
c. radiasi (pancaran) : tanpa zat perantara (ex. sinar matahari)
Pada kalor laten, suatu bahan biasanya mengalami perubahan temperatur bila terjadi perpindahan kalor antara bahan dengan lingkungannya. Pada suatu situasi tertentu, aliran kalor ini tidak merubah temperaturnya. Hal ini terjadi bila bahan mengalami perubahan fasa. Misalnya padat menjadi cair (mencair), cair menjadi uap (mendidih) dan perubahan struktur kristal (zat padat). Energi yang diperlukan disebut kalor transformasi.
Kalor yang diperlukan untuk merubah fasa dari bahan bermassa m adalah
Q = m L
dimana L adalah kalor laten.

Alat dan Bahan :
1. Tabung Reaksi / Beaker Glass (2 buah)
2. Termometer (1 buah)
3. Kepingan logam alumunium A dan B
4. Timbangan ( 1 buah)
5. Kertas (1 lembar)
6. Tripod ( 1 buah)
7. 1 liter air
8. Lampu Spirtus

Cara Kerja :
1. Massa beaker glass diukur terlebih dahulu.
2. Selanjutnya, diukur massa deaker glass yang telah berisi air.
3. Dihitung massa air. Massa air dihitung dengan cara, massa deaker glass dikurangi yang berisi air dikurangi dengan massa kocong beaker glass.
4. Massa kertas kosong diukur.
5. Massa kertas yang telah berisikan logam diukur.
6. Massa logam dihitung.
7. Suhu awal logam diukur.
8. Air dipanaskan hingga mencapai suhu 80oC.
9. Pada suhu 80oC, logam dimasukkan ke dalam beaker glass. Suhu air diukur pada keadaan suhu air tidak turun lagi. Suhu yang tetap itu dicatat sebagai suhu akhir campuran air dan logam.
10. Percobaan diulangi kembali pada logam yang berbeda.






Hasil dan Pembahasan :

Jenis Logam Massa air
(gram) Suhu awal air (oC) Massa logam (gram) Suhu awal logam (oC) Suhu akhir campuran (oC)
Aluminium 34,843g 80oC 21,45g 28oC 68oC
Aluminium 25,05g 80oC 14,65g 28oC 64oC


I. a. Massa air.
Massa gelas kosong = 101,73g
Massa campuran = 136,579g
Massa air = massa campuran – massa gelas kosong
= 136,57g – 101,73g
= 34,843g
b. Massa Logam
Massa kertas kosong = 2,85g
Massa campuran = 24,30g
Massa logam = massa campuran – massa kertas kosong
= 24,30g – 2,85g
= 21,45 g
c. Suhu
Suhu benda = 28oC
Suhu awal air = 80oC
Suhu akhir campuran = 68oC

II. a. Massa gelas kosong = 101,22g
Massa campuran = 126,27g
Massa air = massa campuran – massa gelas kosong
= 126,27g – 101,22g
= 25,05g
b. Massa Logam
Massa kertas kosong = 2,28g
Massa campuran = 16,93g
Massa logam = massa campuran – massa kertas kosong
= 16,93g – 2,28g
= 14,65 g
c. Suhu
Suhu benda = 28oC
Suhu awal air = 80oC
Suhu akhir campuran = 64oC


a b
PI : mair . cair . ( t1 – t ) = mlogam . clogam . ( t – t2 ) + x
PII : mair . cair . ( t1 – t ) = mlogam . clogam . ( t – t2 ) + x
x = y

a b
PI : 34,843g . 1g . ( 80oC – 68oC ) = 21,45g . clogam . (68oC – 28oC ) + x
PII : 25,05g . 1g . ( 80oC – 64oC ) = 14,65g. clogam . (64oC – 28oC ) + x
X = y

a = 418,116g
b = 858g . clogam
x = 400,8g
y = 527,4g. clogam

rumus : a = b
x = y


PI : 418,116g = 858g . clogam
PII : 400,8g = 527,4g. clogam

18,108g = 330,6g. clogam
18,108 g = clogam
330,6 g
clogam = 0,05 kalori/gramoC


PEMBAHASAN
Pengertian tentang panas mencakup juga pengertian tentang suhu dan kalor. Jumlah kalor atau jumlah panas adalah satuan yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu bahan atau juga yang dihilangkan untuk menurunkan suhu suatu bahan. Satuan jumlah kalor adalah kalori atau biasanya disebut gram kalori. Satu kalori adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air setinggi 1 derajat Celsius; 1 gram kalori = 1/1000 kg kalori.
Kalor jenis merupakan zat yang lain tidak memerlukan jumlah kalor yang sama dengan jumlah kalor air untuk menaikkan suhu bahan tersebut sama seperti pada kenaikan suhu air. Pada keadaan pemanasan yang sama, maka kenaikan suhu suatu benda mungkin lebih cepat atau lebih lambat dari pada kenaikan suhu air. Hal ini dipengaruhi oleh kalor jenis benda tersebut. Kalor jenis suatu benda adalah bilangan yang menunjukkan berapa kalori yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram benda tersebut setinggi 1 derajat Celcius (ºC). Dengan demikian kalor jenis air adalah Satu.
Selanjutnya, untuk memberi ukuran pada suhu itu, maka terlebih dahulu harus ditetapkan skala alat pengukur yang kita namakan “skala termometer”. Dalam hubungan ini, dari pengamatan gejala pemanasan terhadap benda dapat ditunjukkan bahwa pada umumnya setiap benda mengalami perubahan akibat pemanasan. Dengan demikian setiap benda dapat dijadikan sebagai alat pengukur suhu dengan memperhatikan hubungan antara perubahan keadaan benda dengan kepanasan benda. Akan tetapi setiap pilihan benda yang berbeda akan memberikan skala suhu yang berbeda-beda. Ini akibat penunjukkan termometer dengan termometer lain yang memakai skala suhu lain atas suhu bahan tertentu akan memberikan reaksi hasil pengukuran suhu yang berbeda terhadap suatu benda dengan panas yang sama. Untuk mengatasi kesulitan tersebut maka harus dibuat suatu perjanjian berupa adanya bahan tertentu yang akan dijadikan sebagai standar penetapan skala suhu terhadap semua termometer yang akan ditera.
Kalor merupakan energi yang berpindah. Jika dua buah benda disentuhkan atau dicampurkan, kalor secara alamiah selalu berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Kalor berhenti mengalir ketika suhu kedua benda sudah sama. Salah satu contohnya adalah jika secangkir air panas dibiarkan di atas meja maka lama kelamaan air panas itu mendingin dengan sendirinya. Hal ini karena kalor mengalir dari air panas dalam cangkir (suhu lebih tinggi) ke lingkungan sekitarnya (suhu lebih rendah). Kalor berhenti mengalir ketika suhu air panas sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Kalor dapat mengubah suhu dan wujud zat. Hal ini dapat dibuktikan ketika kita memanaskan sejumlah es (wujud zat padat). Suhu es batu terus meningkat sampai mencapai titik leburnya, kira-kira 0oC pada tekanan normal 1 atm. Ketika es (wujud padat) melebur menjadi air (wujud cair), suhu tetap 0oC sampai semua es telah berubah menjadi air. Jika kalor terus diberikan, suhu air terus meningkat sampai air mencapai titik didihnya, kira-kira 100oC pada tekanan normal 1 atm. Ketika air (wujud cair) mendidih menjadi uap air (wujud gas), suhu tetap 100oC.
Semakin besar massa zat yang dipanaskan, maka semakin besar pula kalor yang diberikan pada zat tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa massa sebanding dengan banyaknya kalorBesi atau logam lain seperti gagang pintu terbuat dari logam memiliki sifat yang mudah sekali menyerap panas (kalor jenis kecil) dan konduktivitas panas yang besar. sedangkan tubuh manusia cenderung (pada keadaan normal) memiliki suhu yang lebih tinggi dari lingkungan sekitar, karena suhu logam menyesuaikan dengan suhu lingkungan maka suhu logam pun menjadi lebih rendah dari suhu tubuh manusia. Saat bagian tubuh kita menyentuh logam maka panas akan berpindah dari bagian tubuh ke logam, sehingga tubuh kita (yang mengeluarkan panas) akan terasa dingin.
Semakin besar perubahan suhu suatu zat saat dipanaskan, maka semakin besar pula kalor yang diberikan pada zat tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa perubahan suhu sebanding dengan banyaknya kalor.
Semakin besar kalor jenis suatu zat yang dipanaskan, maka semakin besar pula kalor diperlukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kalor jenis zat sebanding dengan banyaknya kalor.Banyak kalor (Q) yang diperlukan untuk meningkatkan suhu zat adalah:
- sebanding dengan massa zat (m)
- sebanding dengan kalor jenis zat (c)
- sebanding dengan perubahan suhu zat (T)
Secara matematis hubungan antara massa zat, kalor jenis zat, dan kenaikan suhu zat adalah t Q = m c
Menghitung banyaknya kalor dengan persamaan Q = m c
Rumus kalor karena perubahan suhu adalah : TQ = m c
1 kal = 4,2 Jouledimana Q adalah banyaknya kalor (satuan J atau kalori)
m adalah massa benda (kg)
c adalah kalor jenis benda (J/kg oC)
T adalah perubahan suhu zat (oC atau K) kalor itu sebanding dengan massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat ketika dipanaskan.
Kalor jenis mempunyai 2 satuan, yaitu J/kgoC atau kkal/kgoC sementara untuk kalor juga mempunyai 2 satuan, yaitu Joule dan Kalori dimana 1 kalori sama dengan 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24 kalori. Persamaan Q = m c ∆T untuk menyelesaikan masalah sederhana. Dalam perhitungan harus mengubah satuan masing-masing besaran ke dalam satuan SI, misalnya jika diketahui massa zat mempunyai satuan gram harus diubah menjadi kilogram. Agar mudah untuk menentukan satuan kalor dalam perhitungan, maka disesuaikan dengan satuan dari kalor jenis, jika kalor jenisnya mempunyai satuan J/kgoC maka satuan kalornya adalah Joule.
Rumus :
a. menentukan jumlah kalor
b. menentukan massa
c. menentukan kalor jenis zat
Keterangan :
Q = Jumlah kalor yang dilepas/terima (J) atau (kal)
m = massa zat (kg)
ΔT = perubahan/ kenaikan suhu (ºC) atau (K) ---> ΔT = T2-T1 =Tt – To
c = kalor jenis zat (J/kgºC)
Satuan SI : Joule
1 J = 0,24 kal, 1 kal = 4,2 J
Perpindahan kalor merupakan suatu kejadian bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Proses perpindahan panas ini berlangsung dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi, konveksi dan radiasi.
Proses perpindahan kalor secara konduksi bila dilihat secara atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul (atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi. Sebelum dipanaskan atom dan elektron dari logam bergetar pada posisi setimbang. Pada ujung logam mulai dipanaskan, pada bagian ini atom dan elektron bergetar dengan amplitudi yang makin membesar. Selanjutnya bertumbukan dengan atom dan elektron disekitarnya dan memindahkan sebagian energinya. Kejadian ini berlanjut hingga pada atom dan elektron di ujung logam yang satunya. Konduksi terjadi melalui getaran dan gerakan elektron bebas.



T2 T1 T1

Aliran kalor
A
x
Bila T2 dan T1 dipertahankan terus besarnya, maka kesetimbangan termal tidak akan pernah tercapai, dan dalam keadaan mantap/tunak (stedy state), kalor yang mengalir persatuan waktu sebanding dengan luas penampang A, sebanding dengan perbedaan temperatur T dan berbanding terbalik dengan lebar bidang x
Kalor berpindah dengan cara gerakan partikel yang telah dipanaskan dikatakan perpindahan kalor secara konveksi. Bila perpindahannya dikarenakan perbedaan kerapatan disebut konveksi alami (natural convection) dan bila didorong, misal dengan fan atau pompa disebut konveksi paksa (forced convection).
Besarnya konveksi tergantung pada :
a. Luas permukaan benda yang bersinggungan dengan fluida (A).
b. Perbedaan suhu antara permukaan benda dengan fluida (T).
c. koefisien konveksi (h), yang tergantung pada :
# viscositas fluida
# kecepatan fluida
# perbedaan temperatur antara permukaan dan fluida
# kapasitas panas fluida
# rapat massa fluida
# bentuk permukaan kontak
Pada proses radiasi, energi termis diubah menjadi energi radiasi. Energi ini termuat dalam gelombang elektromagnetik, khususnya daerah inframerah (700 nm - 100 m). Saat gelombang elektromagnetik tersebut berinteraksi dengan materi energi radiasi berubah menjadi energi termal.
Dari percobaan diatas dapat simpulkan bahwa zat cair dapat diserap kalornya oleh alumunium, sebab alumunium merupakan konduktor yang baik, yaitu dengan ditandainya perubahan suhu pada saat kepingan alumunium dimasukkan kedalam air di dalam beaker glass yang bersuhu 80oC dapat secara cepat berubah menjadi 68oC. Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa logam memiliki sifat yang mudah sekali menyerap panas (kalor jenis kecil) dan konduktivitas panas yang besar. sedangkan air cenderung (pada keadaan normal) memiliki suhu yang tergantung dari lingkungan sekitar, karena suhu logam menyesuaikan dengan suhu air maka suhu logam pun menjadi lebih tinggi dari sebelum dimasukkan ke dalam air yang bersuhu 80oC, hal ini ditandai dengan suhu awal logam 28oC berubah menjadi 68oC. Saat logam menyentuh air panas maka panas akan berpindah dari air ke logam, sehingga air (yang mengeluarkan panas) akan menjadi rendah suhunya.


JAWABAN SOAL
1. Logam manakah yang paling mudah dipanaskan ? Jelaskan.
Alumunium, sebab alumunium merupakan konduktor yang baik daripada tembaga. Hal ini dapat dibuktikan pada suhu campuran pada saat benda dikenai kalor.
2. Faktor apakah yang anda abaikan dalam percobaan ini ?
Faktor yang diabaikan dalam percobaan ini adalah suhu air sebelum dikenai kalor yang akan digunakan sebagai media perantara untuk mengukur logam berjarak dekat dengan lampu pijar spritus sehingga terjadi perpindahan kalor melalui udara ke air sehingga suhu air terpengaruh meskipun tanpa dikenai kalor, suhu lingkungan sekitar yang memperngaruhinya. Selanjutnya logam dimasukkan kedalam air tersebut sehingga hasil yang didapat suhunya lebih tinggi daripada air yang dijauhkan dari lampu pijar spirtus. Suhu air mempengaruhi logam.
3. Kalau faktor tersebut tidak diabaikan, kalor jenis logam seharusnya lebih besar atau lebih kecil dari hasil percobaan anda ?
Kalor jenis logam akan menjadi lebih kecil.


KESIMPULAN
1. Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur. Kalor merupakan energi yang berpindah. Jika dua buah benda disentuhkan atau dicampurkan, kalor secara alamiah selalu berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Kalor berhenti mengalir ketika suhu kedua benda sudah sama. Untuk menentukan kalor jenis dari beberapa logam dapat dilakukan percobaan konveksi. Konveksi yaitu perpindahan panas dengan zat perantaranya ikut berpindah (dari air ke logam).


DAFTAR PUSTAKA
Andiny Firda. 2002. FISIKA ILMU KESEHATAN. Surabaya : Adil Utama
Claunous Rudi. 2003. ILMU PENGETAHUAN ALAM DASAR. Jakarta : Marlintang Jaya
Hany Ahmad Ruslan, Riwidikdo Handoko. 2007. FISIKA KESEHATAN. Jogyakarta : Mitra Cendika
Wijaya Adit.2005. INTISARI FISIKA SMA. Surabaya : Adil Utama
http: // www.kalor jenis .com. detail/124. (diaskes hari selasa tanggal 16 Juni 2009, jam 15:27 WIB)
http : // www. kalor.com. (diakses hari selasa, 16 Juni 2009, jam 15.27 WIB)
http : // www. Indeks kalor.com. (diakses hari selasa, 16 Juni 2009, jam 15.27 WIB)
http : // www. thermodinamika.com. (diakses hari selasa, 16 Juni 2009, jam 15.27 WIB)
http : // www. Penentu massa jenis.com. (diakses hari selasa, 16 Juni 2009, jam 15.27 WIB)
http : // www. Perpindahan kalor.com. (diakses hari selasa, 16 Juni 2009, jam 15.27 WIB)






gangguan haid

PENDAHULUAN


1. Dasar Pemikiran
Haid (menstruasi) adalah periodic melalui vagina yang terjadi dengan pelepasan mukosa uterus (endrometrium). Dalam masyarakat, menstruasi disebut “datang bulan”. Hal ini terkait dengan lama siklus menstruasi (Latin : mensis = bulan) secara rata-rata adalah 28 hari. Pada perempuan yang sehat siklus dapat bervariasi sekitar 21-35 hari dan berhenti pada masa menopause pada usia sekitar 45-50 tahun. Normalnya haid berlangsung sekitar 4 hari dengan variasi 3-7 hari dan jumlah darah yang keluar setiap haid sekitar 35 ml.
Gangguan menstruasi dapat diakibatkan oleh berbagai factor, antara lain hormonal pada hipotalamus hipofisa, gangguan pada ovarium dan gangguan pada rahim.

2. Tujuan Umum Pembuatan Makalah
Dengan pembuatan makalah ini mengharapkan khususnya perempuan untuk memahami bagaimana siklus menstruasi, gangguan yang dialami. Agar nantinya mereka mengetahui dan lebih memahami akan dirinya sebagai perempuan. Agar disaat menstruasi dia sudah paham apa yang terjadi pada dirinya.

3. Tujuan Khusus Makalah
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan perempuan mengetahui dan lebih memahami gangguan yang dialami saat menstruasi.

4. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas tentang gangguan-gangguan haid, factor-faktor penyebabnya dan cara penanganannya.






PEMBAHASAN
GANGGUAN HAID

1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan
a. Hipomenorea
Hipomenorea ialah perdarahan haid yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya.
Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus (misalnya sesudah miomektomi “pengambilan sarang mioma saja tanpa pengambilan uterus”), pada gangguan endokrin, dll. Kecuali jika ditemukan sebab yang nyata, tetapi terdiri atas menenangkan penderita.
b. Hipermenorea
Hipermenorea ialah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (normal = 3-7 hari) atau lebih lama dari normal ( lebih dari 8 hari).
Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari biasa dan dengan kontraktitas yang terganggu, polyendometrium, gangguan pelepasan endometrium pada waktu haid. Pada gangguan pelepasan endometrium biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan gangguan pelepasannya pada waktu haid.
Terapi hipermenorea pada mioma uteri niscaya tergantung dari penanganan mioma uteri, sedang diagnosis dan tetapi poliendometrium serta gangguan pelepasan endometrium terdiri akan kerokan.

2. Kelainan Siklus
a. Polimenorea
Siklus haid normalnya (28-35 hari) namun pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari). Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang terakhir ini diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal. Sebab lain ialah kongesti (pertumbuhan/ jumlah darah air lendir yang berlebih di suatu organ tubuh) ovarium karena peradangan endometriosis.
Siklus yang terjadi normal menjadi pendek, gejala umum biasanya dis
Babkan pemendekan stadium sekresi (stadium sekresi = endometrium sudah tertimbun glikogen dan kadar yang dipersiapkan sebagai makin untuk telur yang telah dibuahi) karena carpus luteum mati, sering terjadi karena disfungsi ovarium pada climacterium (masa peralihan menjelang akhir keaktifan reproduksi pada wanita), pubertas, penyakit TBC.
Kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan :
• Stadium proliferasi pendek
Stadium intermentrium, berlangsung hari ke-5 haid sampai hari ke-14 haid.
• Stadium sekresi pendek
Endometrium lebih tipis daripada fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
Terapi : stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan oestrogen-progesteron.

b. Oligomenorea
Disini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjang siklus lebih dari 3 bulan hal itu sudah mulai dinamakan amenorea, sering terdapat pada wanita henis.
Oligomenorea yang menetap dapat terjadi dari :
• Perpanjangan stadium folikuler
• Perpanjangan luteal
• Kedua stadium di atas menjadi panjang
Kalau siklus sekonyong-konyong menjadi panjang maka disebabkan oleh :
• Pengaruh psikis
• Pengaruh penyakit TBC
Pada umumnya oligomenorea yang ovulator tidak memerlukan terapi kalau mendekati minore maka dapat diusahakan mengadakan ovulasi.

c. Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut-turut.
Amenorea dibagi menjadi 2 macam, yaitu ;
1. Amenorea primer
2. Amenorea sekunder
• Amenorea Primer
Apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah mendapat haid.
Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk mengetahui sebab-sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui seperti kelainan kongnital dan kelainan-kelainan genetik.
• Amenorea sekunder
Ialah hilangnya haid setelah menarche.
Adanya amenorea sekunder lebih menuju pada sebab-sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita seperti gangguan-gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dll.
Terapi amenorea sangat tergantung pada etiologi banyak pemeriksaan dapat membantu kita mencari etiologi amenorea anataranya : smears (sex choromatin), pemeriksaan rontgen (selia tursia), EEG, BMR, dll.
Terapi ;
Terapi diberikan menurut etiologi.
Secara umum dapat disebut ;
1. Hormon-hormon untuk menjelang ovulasi
Cloiniphin : merangsang hypothalamus gonodotropin sebagai substitusi terapi mengadakan rebound pheriomen dengan hormon progestin, oral pills.
2. Iradiasi dari ovarium
3. Thyroid : kalau ada hypofungsi glithyroidea
4. Kesehatan umum harus diperbaiki
Amenorrhoe karena TBC tidak usah diobati.

3. Peredaran Diluar Haid
Yang dimaksud disini ialah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan itu tampak terpisah dan dapat dibedakan dari haid, atau 2 jenis perdarahan ini menjadi satu yang pertama dinamakan metroragia yang kedua menometroragia dapat disbabkan oleh kelainan organic pada alat genital atau kelainan fungsional.
• Sebab-sebab Organik
Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada :
a. Serviks uteri seperti polypus servisis uteri, erosia poarsianis uteri, ulkus pada parsia uteri karsinoma servivis uteri
b. Karpus uteri seperti polip endometrium, abortus iminens, abortus sedang berlangsung, abortus onkopletus, mola hidatidosa, kariokarsianoma subin valusia uteri, karsinoma korporis uteri, sarkanoma subin valusia uteri, karsinoma korporis uteri, sarkanoma uteri, Miami uteri
c. Tuba fallopi→seperti kehamilan etopik terganggu radang tuba, tumor tuba
d. ovarium→seperti radang ovarium
• Sebab Fungsional
Perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic dinamakan perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur anatara menarche dan menopause. Tetapi kelainan lebi sering dijumpai sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium. Perdarahan tersebut antara lain :
- Perdarahan ovulator
- Perdarahan anovulator

4. Gangguan Lain Yang Berhubungan Dengan Haid
a. Dismenorea
Dismenorea adalah rasa nyeri menjelang dan selama menstruasi yang disebabkan prostaglardin erangsang kontraksi otot rahim sehingga menimbulkan rasa nyeri di perut, pinggang samoai kaki. Prostaglandin juga merangsang kontraksi otot pembuluh darah di kepala sehingga menimbulkan sakit kepala dan kontraksi otot polos pada saluran pencernaan sehingga menimbulkan mual-mual da mencret-mencret.
Dismenorea dibagi 2 macam :
1. Dismenorea primer
Adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata.
Dismenorea primer terjadi bebrapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih, oleh karena siklus berjenis anovalayoar yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri timbale balik tidak lama sebelumnya atau bersama-sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam.
Faktor penyebab dismenore primer :
 Factor kejiwaan
 Factor konstitusi
 Factor endokrin dll
2. Dismenorea sekunder
Disebabkan oleh kuman ginekalogik (salpingitis, kranika, endometriosis, adenomiosi,uteri, stenosis servisis uteri dll)
3. Premenstrual tension (tegangan prahaid)
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid dating. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mamma.
Faktor yang memgang peranan terjadinya premenstrual tension ialah ketidakseimbangan antara estrogen dan progesterone dengan akibat penambahan antara estrogen dan progesterone dengan akibat penambahan berat badan dan kadang-kadang edema. Dalam hubungan dengan hormonal rupanya terdapat efisiensi luteal pengurangan produksi progesterone.
b. Vicarious menstruation
Terjadinya perdarahan ekstra genital dengan internal periodic yang sesuai dengan siklus haid. Tempat perdarahan yang paling sering dijumpai ialah mukosa hidung berupa epistaksis dapat juga terjadi pada berbagai alat seperti lambung, usus, paru-paru, mamma, kulit.
Penanganan dapat dilakukan apabila pada alat yang bedarah adalah kelainan yang dapat diangkat atau diobati.
c. Mittelschmerz
Adalah nyeri antara haid terjadi kira-kira sekitar pertengahan siklus haid pada saat ovulasi rasa nyeri dapat disertai atau tidak disertai dengan perdarahan yang kadang-kadang sangat sedikit berupa getah berwarna coklat.
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang tidak menjalar dan tidak disertai mual atau muntah.
d. Mastalgia
Gejala mastalgia ialah rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid sebabnya edema dan hiperremi karena peningkatan relative dari kadar estrogen.
Terapi biasanya terdiri atas pemberian diuretikum, sedangkan mastalgia keras kadang-kadang perlu diberikan metiltestosteron 5 mg sehari secara sublingual. Bromokriptine dalam dosis kecil dapat membantu pengurangan penderitaan


























PENUTUP
KESIMPULAN


Gangguan haid khusunya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid terdiri dari :
a. Hipermenorea
b. Hipomenorea
2. Kelainan siklus :
a. Polimenorea
b. Oligomenorea
c. Amenorea
3. Perdarahan diluar haid :
a. Metroragia
b. Menometroragia
4. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid :
a. Dismenorea
b. Premenstrual tension
c. Vicarious menstruation
d. Mittelschmerz

Secara umum gangguan haid terjadi karena pengaruh hormone-hormon yang ada dalam tubuh kita seperti hormone estrogen dan progesterone.








DAFTAR PUSTAKA

Tim Penulis. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohajo.
Mariam Siti. 2006. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Remaja. Yogyakarta.
Maimunnah Siti. 2006. Kamus Istilah Kebidanan. Jakarta :EGC
TIPS MENGHILANGKAN JERAWAT

Wajah berjerawat merupakan kasus yang wajar pada setiap orang terutama remaja dan anak-anak usia puber, jerawat bisa di timbulkan karena perubahan hormonal pada seseorang ataupun karena orang tersebut malas merawat muka dan membersihkan muka terutama pada orang yang bekerja di lapangan, sering keluar rumah, kena debu dan sengatan matahari. Kalaupun tidak berjerawat wajah menjadi kusam, kotor dan hitam. Kadang kita merasa sangat terganggu dengan adanya jerawat, bekas jerawat, flex hitam ataupun wajah kusam. Berikut ini ada beberapa tips singkat untuk mengatasi jerawat dan mencegah terjadinya wajah kusam flex yang di karenakan oleh jerawat yang membandel.

1. Rajinlah mencuci muka dengan baik (dengan air hangat), yaitu basuh seluruh bagian muka hingga leher dan jidat setidaknya 3 kali seminggu, pijat wajah Anda dengan gerakan memutar.

2. usahakanlah sebisa mungkin wajah jangan terkena asap kendaraan, pakai lah cadar dan tutuplah muka Anda dengan kaca helm pada saat berkendara menggunakan sepeda motor.

3. Makanan juga merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam hal timbulnya jerawat, misal banyak makan berlemak, yang pedas-pedas (ada merica ato lombok nya) dapat memicu timbulnya jerawat. Makan lemak adalah perlu, cuma jangan terlalu banyak karena, lemak berfungsi sebagai pelumas persendian, pembentukan sel pada paru2x dan otak,kekurangan lemak bisa membahayakan ke2 organ tsb. Batasi makan junk food, coklat, permen dan makanan berminyak, serta per banyak makan sayuran.

4.Seringlah berolah raga secara teratur agar pori pori wajah terbuka(karena keluar keringat) dan dapat mengeluarkan kotoran di dalam kulit wajah sehingga jerawat tidak timbul.

5. Shampoo juja di percaya dapat menyebabkan timbulnya jerawat, shampoo yang mengandung protein, telur dan madu jika terkena muka dan membersihkannya kurang sempurna, bagi sebagian orang dapat memicu terjadinya jerawat.

6. Hati-hati dalam memilih produk kecantikan dan perawatan muka, gunakan make-up, pelembab atau tabir matahari hanya yang tanpa minyak. Biasanya jika tertulis “nonacnegenic” atau “noncomedogenic” di label keterangan, produk tersebut lebih baik.

7. Hidari stress dan pikiran yang berlebihan, karena stress dan banyak pikiran di yakini bisa menimbulkan jerawat, membuat muka kusam dll.

8. Jangan pencet2 jerawat anda jika sedang tumbuh, ini bukan saja membuat jerawat membekas tetapi juga bisa merusak permukaan kulit sehingga wajah Anda menjadi bopeng.

KESABARAN


Kesabaran itu indah..
Sangat dekat dengan jalan keluarnya
Barang siapa selalu muraqabah dengan Allah dalam segala urusan...

Pastilah dia akan sukses
Barangsiapa yang membenarkan Allah...

Niscaya segala rintangan akan mengenainya

Barangsiapa berharap kepada Allah
Niscaya akan terjadi sesuai dengan yang diharapkannya....

Amin.. Wallahu'alam Bishohab...

manfaat gosok gigi

Tahu kah anda?? Gosok gigi merupakan hal yang sangat sepele namun sangat bermanfaat yakni dapat menghindarkan anda dari penyakit jantung sebab gosok gigi dapat membuang partikel/ kotoran-kotaran serta kuman yang akan masuk dalam sistem pencernaan anda. Nah mulailah menggosok gigi 2 kali sehari ^_^